Lampung, Datalampung.com - Praktik dugaan pengecoran Bahan Bakan Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar, masih marak di Provinsi Lampung. Diantaranya di Kabupaten Tulang Bawang hingga Mesuji.
Seperti terpantau di SPBU Kota Menggala dan Simpang Penawartama, Kabupaten Tulang Bawang yang terlihat terdapat mobil berjenis L 300 berwarna hitam tanpa nomor plat kendaraan, diduga sedang melakukan pengecoran BBM jenis solar, beberapa hari lalu.
Dalam video berdurasi 15 detik yang sempat di rekam warga dan pengguna kendaraan, mobil L 300 sudah dimodifikasi dengan bagian bak tertutup, sedang mengisi BBM jenis solar menggunakan Drigen besi berukuran besar. Bahkan pengemudi mobil L 300 yang diduga melakukan pengecoran, tak canggung melakukan aksinya di SPBU setempat.
"Pemandangan seperti ini mah udah gak kaget lagi mas. Supir sama penumpang L 300 itu sudah sering kok begitu (melakukan pengecoran-red). Cuman gak ada yang berani negornya," kata Hasbi, pengemudi antrian di SPBU Menggala.
Usai diduga melakukan pengecoran ribuan liter BBM jenis solar bersubsidi, mobil L 300 itu kemudian pergi mengantar ke lokasi gudang penimbunannya.
Dari penelusuran yang dilakukan, praktik ilegal itu tak hanya dilakukan di SPBU Kota Menggala dan Simpang Penawartama. Hal serupa kembali dilakukan mobil L 300 tersebut, di lokasi SPBU di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), SP 4, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji.
Di lokasi ini, Mobil L 300 itu kembali diduga melakukan pengecoran BBM bersubsidi jenis solar, kembali dengan menggunakan drigen besi berukuran besar. Tak tanggung tanggung, ribuan liter BBM jenis solar habis terkuras.
Dalam penelusuran terkait dugaan pengecoran BBM ini, Mobil L 300 membawa ribuan liter BBM di sebuah gudang yang berada di areal perkampungan. Tepatnya di Desa Wira Bangun, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung.
Di lokasi gudang berukuran lebih kurang 12 x 10 meter dengan ditutupi keliling pagar seng berwarna silver, Mobil L 300 pengangkut ribuan liter BBM Jenis solar bersubsidi itu masuk ke dalam gudang. Di tempat itu, sejumlah pria yang diduga sebagai pekerjanya sudah siap menyambut, serta memindahkan ribuan liter BBM diduga hasil pengecoran.
"Ya kalo aktivitas di gudang itu sudah bertahun tahun. Pemiliknya berinisial FR. Sehari bisa dua sampai tiga kali Mobil L 300 modifikasi itu masuk ke dalam gudang," kata salah satu warga.
Menurutnya, FR dalam berbisnis BBM ilegal tersebut, tak hanya sekedar memiliki keberanian. Namun dikalangan warga, FR dikenal memiliki sejumlah relasi oknum diduga dari Aparat Penegak Hukum (APH) yang disebut-sebut berdinas di Polda Lampung berinisial APY.
Bahkan hubungan FR dengan diduga oknum tersebut juga merupakan relasi bisnis dalam pendistribusian BBM jenis solar untuk dijual kembali dengan sejumlah perusahaan di Wilayah Sumatera Selatan.
"Katanya sih pangkatnya perwira, cuma gak tau pasti jabatannya. Yang jelas sekali waktu kelihatan ada di gudang itu kok bapak itu," terangnya.
Praktik dugaan penyelewengan BBM jenis solar bersubsidi itu menjadi kecemasan warga yang berada di lokasi gudang tersebut.
"Takut aja kalo terjadi kebakaran, seperti yang ada di berita berita. Sudah itu juga, kan kasihan warga yang mau ngantri solar di pom bensin susah mendapatkannya," tandasnya.