Lampung Tengah - Kepala Kampung Persiapan SP 2 (Terusan Makmur) UPT Way Terusan, Kecamatan Bandar Mataram, Kabupaten Lampung Tengah, Ngadiman pastikan tidak ada praktik pungutan liar (pungli) dalam pembangunan jaringan listrik desa.
Dia mengatakan, pembangunan jaringan listrik yang dilakukan PLN itu berdasarkan pengajuan secara swadaya oleh masyarakat yang telah disepakati bersama.
"Tentang harga pemasangan jaringan listrik adalah kesepakatan dari warga. Mengingat ada dusun di sebelahnya, Dusun Indama bisa sampai 4-6 jt," katanya, Sabtu (15 Juli 2023).
Ngadiman menjelaskan, kesepakatan yang dilakukan diantaranya membentuk 2 struktur kepanitiaan pembangunan listrik desa atau Panitia Lisdes, dan kesepakatan mengumpulkan uang sebesar Rp. 3.500.000 per kepala keluarga.
"Dengan jumlah tersebut, masyarakat mendapatkan fasilitas jaringan listrik di setiap rumah berupa kWh meter 900 Va, dan hal tersebut telah disepakati oleh masyarakat dan dituangkan dalam notulen kesepakatan musyawarah desa persiapan," jelasnya.
Menurutnya, isu yang beredar tentang adanya pungli terkait pembangunan jaringan listrik itu sangat tidak benar. Sebab, pemasangan listrik ini sangat diharapkan warga Kampung SP 1 dan SP 2 sejak tahun 1997 dan itupun memerlukan proses dan perjuangan yang sangat panjang.
"Kami yang resmi saja membutuhkan perjuangan yang keras dan panjang, kenapa ada oknum LSM itu bukannya malah membantu kami sebagai wadah lembaga swadaya masyarakat untuk memperjuangkan desa kami, terkait selama ini 25 tahun tidak dapat listrik," ucapnya.
Dalam prosesnya, ucap Ngadiman, masyarakat sudah sering menerima janji-janji politik untuk pemasangan jaringan listrik, namun tidak pernah terealisasi.
Sehingga, tambah dia, pada tahun 2021 masyarakat kampung persiapan SP 1, SP 2, DAN SP 3 sepakat untuk membuat proposal pengajuan pembangunan jaringan listrik ke Kementrian ESDM atau ditujukan langsung kepada PLN Pusat, dan meminta tolong kepada salah 1 aktivis muda bernama Wilanda Rizki supaya segera direalisasikan oelh PLN Pusat.
Kemudian, pada tahun 2023 bulan Januari, Kegiatan pembangunan jaringan listrik di kampung tersebut pun dimulai pengerjaannya oleh pihak PLN.
"Ini sekarang kami bekerja sendiri, dengan pembiayaan sendiri, malah di cari-cari kesalahannya seolah-olah kami melakukan tindakan kriminal, padahal ini jelas, merupakan hasil kesepakatan warga desa, dalam upaya untuk memperjuangkan harapan desa dan mengembalikan modal perjuangan," tandasnya.