Lampung Selatan, datalampung.com - Tim Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) minta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus meningkatkan belanja modal setiap tahunnya.
Ketua Tim Banggar yang juga Ketua DPRD Lamsel, Hendry Rosyadi mengatakan, Pemkab Lamsel harus dapat terus menaikkan belanja modal dalam setiap tahunnya.
Itu dikarenakan belanja modal merupakan belanja untuk pembangunan seperti infrastruktur dan fasilitas umum lainnya.
"Ini jadi bahan perhatian Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Ini sebagai catatan kita semua, supaya belanja modal itu mengarah naik terus setiap tahunnya," kata Hendry Rosyadi dalam Rapat Pembahasan KUA PPAS APBD Lamsel tahun anggaran 2022 di aula rumah dinas ketua DPRD setempat, Senin (08/11/2021).
Dia menjelaskan, Pemkab Lamsel harus dapat mengatur porsi anggaran dengan baik karena sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pembangunan infrastruktur itu merupakan hal yang wajib.
"Fasilitas umum yang rusak semakin tahun semakin banyak, kalau tidak kita naikkan maka antrian semakin panjang. Kalau kita tidak proyeksikan belanja modal ini dari sekarang, tata kelola dari sekarang, saya yakin kita akan kesulitan kedepannya melaksanakan pembangunan yang baik, yang mengarah ke pembangunan yang memperbaiki fasilitas umum secara keseluruhan," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan anggota tim Banggar Jenggis Khan Haikal, dia mengatakan, ditingkatkannya belanja modal itu maka akan sesuai dengan tema pembangunan Lamsel pada tahun 2022 yakni peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur untuk pengembangan potensi wilayah dan peningkatan kualitas SDM.
"Tolong ditata ulang kembali, karena kalau tidak ditata ulang maka tidak sesuai dengan tema pembangunan Lamsel di tahun 2022. Kaitan dengan tema ini belanja modal," jelasnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Lamsel Thamrin ketika diwawancarai usai pembahasan mengatakan, pihaknya akan segera membahas apa yang menjadi masukan dari Tim Banggar DPRD tersebut.
"Ya kita akan coba rapat lagi, kita sisir lagi. Tapi memang belanja daerah itu turun Rp63miliar," katanya.